Gurun Sahara Dulunya Apa

Gurun Sahara Dulunya Apa

Memiliki suhu yang ekstrem

Sahara adalah gurun terpanas di dunia, yang dikenal dengan salah satu iklim paling keras di planet ini. Suhu rata-rata tahunannya mencapai 30°C pada siang hari, dan suhu tertinggi yang pernah tercatat mencapai luar biasa 58°C pada tahun 1922. Wilayah ini hanya menerima sedikit curah hujan, bahkan separuh dari Gurun Sahara di Afrika Utara mengalami kurang dari 1 inci hujan setiap tahunnya

Meskipun citra umum tentang Sahara adalah iklim yang selalu panas, kenyataannya suhu dapat turun drastis pada malam hari karena kekurangan kelembapan, mencapai titik terendah sekitar -6°C. Keadaan ini menciptakan kontras yang mencolok antara siang dan malam di gurun tersebut. Walaupun salju turun secara teratur di beberapa pegunungan di Sahara, fenomena ini tidak terjadi di wilayah lainnya dalam gurun yang luas ini. Suhu ekstrem dan kondisi kering menjadikan Sahara sebagai lingkungan yang menantang bagi kehidupan dan memberikan ciri khasnya sebagai gurun yang paling panas dan keras di dunia.

Membentang hampir seluruh wilayah Afrika Barat

Gurun Sahara membentang hampir ke seluruh wilayah Afrika Barat dan mencakup sejumlah besar negara. Gurun ini membentang di sepanjang sebelas negara, yaitu Aljazair, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Niger, Sahara Barat, Sudan, dan Tunisia. Gurun Sahara memiliki cakupan geografis yang sangat luas, memainkan peran integral dalam membentuk iklim dan ekosistem di wilayah tersebut. Pasir gurun yang luas, dataran tinggi berbatu, bukit pasir, dan pegunungan adalah beberapa dari beragam karakteristik topografi yang dapat ditemui di Gurun Sahara, menciptakan lanskap yang kaya dan kompleks.

Gurun ini tidak hanya memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan setempat, tetapi juga memegang peranan penting dalam sejarah dan budaya Afrika. Gurun Sahara menjadi saksi perjalanan berabad-abad manusia, serta memberikan warna unik dalam kehidupan sehari-hari dan tradisi masyarakat di sekitarnya. Keberagaman geografi dan sejarahnya menjadikan Gurun Sahara sebagai wilayah yang sangat menarik dan berarti dalam konteks Afrika dan dunia secara lebih luas.

Fakta Menarik seputar Gurun Sahara

Foto: Gurun Sahara (Osiristours.com)

Meski iklimnya kering dan tidak ramah, tapi cukup banyak kehidupan yang ada di Sahara.

Termasuk beberapa jenis mamalia dan tumbuhan.

Selain itu, Sahara juga kerap dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata, lho!

Berikut ini fakta menarik dari gurun yang namanya diambil dari kata benda dalam Bahasa Arab, aḥrā serta kata sifat, ashar.

Tempat terbaik untuk Stargazing

Mengamati bintang di Gurun Sahara adalah salah satu pengalaman luar biasa yang dapat Anda nikmati. Wilayah yang dipenuhi dengan berjuta mil tanah tandus ini menawarkan kondisi ideal untuk pengamatan bintang, di mana polusi cahaya yang minimal atau bahkan tidak ada, memungkinkan langit malam bersinar dengan kejelasan yang luar biasa.

Ketidakberaturan lahan gurun menciptakan latar belakang yang gelap dan hampir bebas gangguan cahaya buatan, memungkinkan Anda menyaksikan seluruh keindahan alam semesta yang terhampar di atas kepala Anda. Pemandangan malam di Gurun Sahara memungkinkan Anda melihat lebih jauh ke dalam ruang angkasa, menyaksikan gemerlap bintang, planet, dan galaksi dengan intensitas yang memukau. Pengalaman ini memberikan perspektif unik tentang kebesaran kosmos dan keindahan langit malam yang seringkali sulit ditemui di daerah dengan polusi cahaya yang tinggi.

Apa saja fakta tentang Gurun Sahara?

1. Daerah tertinggi dan terendah

Mengutip dari ThoughtCo, puncak tertinggi Gurun Sahara adalah Emi Koussi, gunung berapi yang tingginya 3.415 meter yang menjadi bagian dari Pegunungan Tibesti di wilayah Chad. Sedangkan titik terendah Gurun Sahara, yakni cekungan Qattara Depression di wilayah Mesir dengan kedalaman 133 meter di bawah permukaan laut.

Banyak spesies tumbuhan dan hewan di Gurun Sahara. Mengutip World Wildlife Fund, sekitar 500 spesies tanaman, 70 spesies mamalia, 90 spesies burung dan 100 spesies reptil tersebar di seluruh Gurun Sahara. Banyak pula ditemukan berbagai macam spesies laba-laba, kalajengking, dan artropoda kecil lainnya yang hidup di Gurun Sahara.

Mata Biru sebutan formasi geologi Gurun Sahara. Mengutip Geology Science, formasi geologi ini kawah yang terbentuk ketika benda dari luar angkasa menabrak Bumi. Struktur dari Mata Biru ini terdiri atas batuan vulkanik, gabro, dan kimberlite yang strukturnya kubah berbentuk elips terkikis dengan diameter 40 kilometer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Unta merupakan salah satu hewan ikonik dari Gurun Sahara. Mengutip Live Science, meski nenek moyang unta berasal dari Amerika Utara, mamalia besar ini melakukan perjalanan ke Afrika melintasi Selat Bering antara 3 juta dan 5 juta tahun yang lalu. Selanjutnya, unta dijinakkan sekitar 3.000 tahun silam di Semenanjung Arab sebagai hewan transportasi.

Sepanjang tahun, suhu di Gurun Sahara rata-rata sekitar 20 derajat hingga 25 derajat Celsius. Melonjak hingga 49 Celcius pada musim panas pada siang. Turun ke minus 18 Celsius selama musim dingin pada malam hari.

Baca: Salju Selimuti Gurun Sahara dan Arab Saudi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Gurun Sahara menjadi salah satu gurun terbesar ketiga di dunia setelah Antartika dan Arktik.

Terlebih, iklim Benua Afrika memang dikenal cukup ekstrem dan tentunya cuaca di Gurun Sahara tidak kalah ekstrem.

Penasaran dengan gurun yang satu ini? Apa saja yang ada di sana dan melintasi negara apa saja?

Simak ulasannya berikut ini, ya!

Baca Juga: Fakta Menarik tentang Danau Baikal, Danau Terdalam di Dunia

Gurun Sahara terletak di Afrika Utara, yang mencangkup sepertiga luas Afrika.

Luasnya mencapai 9.200.000 kilometer persegi atau setara dengan luas Cina dan Amerika Serikat, termasuk Alaska dan Hawaii.

Mengutip Live Science, Sahara berbatasan dengan Samudra Atlantik di barat, Laut Merah di timur, Laut Mediterania di utara, dan sabana Sahel di selatan.

Gurun Sahara memiliki berbagai fitur daratan, tetapi yang paling terkenal adalah padang pasir yang sering digambarkan dalam film.

Bukit pasir bisa mencapai hampir 600 kaki (183 meter), dan menutupi sekitar 25 persen dari seluruh gurun.

Fitur topografi di Gurun Sahara juga termasuk pegunungan, dataran tinggi, dataran berpasir dan kerikil, dataran garam, dan cekungan.

Meski sebagian besar wilayah merupakan gurun berpasir dan air menjadi sangat langka, Sahara memiliki dua sungai permanen (Nil dan Niger).

Selain itu, setidaknya terdapat 20 danau musiman dan akuifer besar, yang merupakan sumber utama air untuk lebih dari 90 oasis utama di gurun.

Sudah mulai terbayang seperti apa Gurun Sahara?

Tenang, masih ada beberapa fakta menarik lainnya tentang gurun pasir terluas ini.

Gurun Sahara adalah gurun yang terletak di Benua Afrika, yang mana meliputi negara Algeria, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Nigeria, Sahara Barat, Sudan, dan Tunisia. Karena begitu luasnya, Gurun Sahara tersebut mencakup lebih dari 30 persen wilayah Benua Afrika. Akan tetapi, tahukah kamu kalau wilayah Sahara tidak selalu berupa gurun. Wilayah tersebut dulunya pernah menjadi wilayah oasis, Sobat Preparizen!

Sebelum SiagaBencana.com membahal lebih lanjut, oasis adalah tempat di padang pasir yang berair cukup untuk tumbuhan dan manusia. Sekitar 11.000 tahun lalu, Gurun Sahara bukanlah wilayah gurun berpasir, melainkan wilayah yang dipenuhi tumbuhan. Bahkan, Gurun Sahara memiliki badan air berupa danau besar seluas 108,779 kilometer persegi.

Nah, kali ini SiagaBencana.com menjelaskan perubahan oasis berubah menjadi gurun seutuhnya.

Perubahan di Wilayah Sahara

Perubahan wilayah Gurun sahara berubah secara alami, teman-teman. Curah hujan di sana tidak pernah tetap karena dipengaruhi oleh perubahan orbit Bumi. Perubahan tersebut juga memengaruhi jumlah energi matahari di Sahara. Semakin banyak energi matahari, semakin sedikit pula hujan yang turun di Gurun Sahara.

Oleh karena itu, iklim di Sahara pun selalu berubah. Perlahan-lahan, iklim di Gurun Sahara berubah antara lembap dan kering selama ribuan tahun. Akan tetapi, sekitar 8.000 – 4.500 tahun yang lalu keadaan itu berubah. Gurun Sahara berubah dari lembap menjadi kering, lebih kering dari biasanya, dan tidak berubah lagi.

Bahkan menurut ilmuwan, iklim kering Sahara yang tidak berubah lagi ini juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Para ahli pun menemukan bahwa seiring manusia berpindah di sepanjang wilayah Sahara, tumbuhan di sana semakin berkurang. Salah satu perkiraan ilmuwan adalah manusia menggembala hewan ternak dan hewan ternak tersebut memakan tumbuhan di Sahara secara berlebihan.

Semakin berkurangnya tumbuhan, akhirnya kelembapan semakin berkurang. Sehingga, menyebabkan erosi permukaan tanah dan tumbuhan tidak bisa tumbuh. Akan tetapi, arkeolog juga menemukan bahwa peradaban kuno Afrika sempat mengembalikan kondisi Shara menjadi oasis, tapi tidak berlangsung dalam waktu lama, yakni sekitar tahun 1 – 500 Masehi.

Saat ini, wilayah Gurun Sahara semakin meluas karena disebabkan oleh perubahan alami dan perubahan iklim. Di masa depan, Gurun Sahara mungkin saja menjadi oasis lagi. Namun, manusia juga perlu membantu perubahan itu selain perubahan alami yang bisa terjadi.  (MA)

Apakah Gurun Sahara Bisa 'Hijau' Kembali?

Ilmuwan mengatakan, Gurun Sahara bisa saja hijau kembali. Tapi, emisi gas rumah kaca sepertinya bisa menjadi penghalang.

Gas rumah kaca yang disebabkan manusia menyebabkan perubahan iklim yang tak terkendali. Hasilnya, tidak jelas kapan Sahara akan kembali menjadi padang rumput yang hijau.

Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tahu gurun panas terbesar di dunia adalah Gurun Sahara?

Ya, Gurun Sahara menempati posisi ketiga sebagai gurun terbesar di dunia, setelah gurun dingin di Antartika dan Arktik.

Artinya, jika diurutkan dari seluruh gurun pasir bersuhu panas, Gurun Sahara adalah yang terbesar di dunia.

Memangnya berapa luas Gurun Sahara hingga bisa disebut terbesar? '

Faktanya, luas Gurun Sahara mencapai 9,4 juta kilometer persegi, hampir sepertiga dari luas benua Afrika.

Nah, supaya teman-teman semakin mengenal keunikan dari Gurun Sahara, mari simak fakta menarik berikut ini.

1. Membentang di 11 Negara

Gurun Sahara berbatasan dengan Samudra Atlantik di bagian barat, Laut Merah di timur, Laut Mediterania di sebelah utara, dan Sahel Savannah di bagian selatan.

Uniknya, Gurun Sahara luasnya membentang hingga 11 negara, lo. Apa saja negara tersebut?

Baca Juga: 5 Fakta Unik MotoGP, Salah Satunya Miliki Bobot Motor Melebihi Harimau Dewasa

Sebelas negara yang dimaksud antara lain, Aljazair, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Niger, Sahara Barat, Sudan, dan Tunisia.

Keistimewaan geografis dari tempat ini adalah terkenal dengan padang pasirnya yang luas.

Meskipun gurun ini dikenal dengan kelangkaan air di wilayahnya, terdapat dua sungai permanen yaitu Sungai Nil dan Sungai Niger.

2. Spesies yang Tinggal di Sahara

Dilansir dari Live Science dan menurut World Wildlife Fund, terdapat 500 spesies tumbuhan, 70 spesies mamalia, 90 spesies burung, dan 100 spesies reptil yang hidup di Gurun Sahara.

Seperti yang ada di pikiran banyak orang, hewan yang paling ikonik dari Gurun Sahara adalah unta.

Unta dijinakkan sekitar 3.000 tahun yang lalu di Semenanjung Arab bagian tenggara, sebagai transportasi di padang pasir.

Unta beradaptasi dengan baik di lingkungan gurun Sahara yang gersang dan panas.

Punuk unta berfungsi untuk menyimpan lemak, yang dapat digunakan sebagai energi dan hidrasi pada saat unta tidak makan.

Baca Juga: 5 Fakta Unik MotoGP, Salah Satunya Miliki Bobot Motor Melebihi Harimau Dewasa

3. Pernah Berwarna Hijau

Saat ini, jika kita melihat foto dan video tentang Gurun Sahara, maka penampakan lingkungannya berwarna merah kecokelatan.

Itu karena Gurun Sahara adalah padang pasir yang kering dan gersang.

Namun, tahukah kamu sekitar 11.000 dan 5.000 tahun yang lalu, Gurun Sahara pernah ditumbuhi tanaman hijau di bukit pasirnya.

Peristiwa ini terjadi setelah zaman es terakhir berakhir. Curah hujan di Sahara juga meningkat, sehingga gua yang tadinya gersang bisa menjadi danau.

Sekitar 9 juta kilometer persegi wilayah Afrika Utara berubah menjadi hijau, yang dipenuhi rerumputan dan semak yang subur.

4. Pernah Diselimuti Salju

Selain pernah berubah menjadi padang rerumputan berwarna hijau, ternyata Gurun Sahara juga pernah diselimuti salju, lo.

Pada 13 Januari 2021, terlihat permukaan Gurun Sahara diselimuti oleh salju dengan suhu yang sangat dingin, bahkan berada di bawah titik beku.

Baca Juga: Punya Telinga yang Besar, Ini 5 Fakta Menarik dari Keledai yang Mirip dengan Kuda

Diketahui, saat itu salju yang menutupi permukaan Gurun Sahara berada pada suhu minus 3 derajat Celcius.

Meski salju di gurun pasir bersuhu panas adalah hal yang tidak biasa, permukaan Gurun Sahara yang tertutup salju ternyata bukan terjadi pertama kalinya, lo.

Tahun 2021 ini terhitung sudah empat kali Gurun Sahara tertutup salju. Wah, tidak disangka, ya!

5. Iklimnya Berubah 20.000 Tahun Sekali

Gurun pasir Sahara yang bisa berubah menjadi hijau atau diselimuti salju membuat kita menjadi penasaran, apa yang terjadi dengan iklim Sahara?

Perubahan iklim yang terjadi di gurun Sahara ini diteliti oleh para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Penelitian dilakukan dengan menganalisis debu yang ada di pesisir Afrika Barat selama 240.000 tahun terakhir.

Hasilnya, iklim di Gurun Sahara selalu berubah-ubah antara basah dan kering setiap 20.000 tahun sekali.

Ini disebabkan oleh sumbu Bumi yang berubah ketika mengorbit Matahari, sehingga memengaruhi persebaran cahaya antarmusim di sana.

Nah, itulah 5 fakta menarik tentang Gurun Sahara, teman-teman.

Hewan apakah yang paling ikonik di Gurun Sahara?

Petunjuk: Cek di halaman 2!

Tonton video ini, yuk!

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi

Gurun Sahara, sebuah lanskap yang memikat dan menakjubkan yang telah menjadi sumber keajaiban alam yang mengejutkan selama ribuan tahun. Meskipun dikenal sebagai salah satu gurun terbesar di dunia, masih ada fakta menarik yang sering terlupakan di balik kilauannya yang gersang dan luas. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam untuk mengungkap 7 fakta menarik tentang Gurun Sahara yang mungkin belum pernah Anda ketahui sebelumnya. Bersiaplah untuk menjelajahi keindahan dan keunikan gurun yang mencakup wilayah yang jauh lebih luas daripada sekadar ukurannya.

Penduduk Gurun Sahara

Sekitar 2,5 juta orang menjadikan Gurun Sahara sebagai rumah mereka, sebagian besar berasal dari suku Berber atau Arab. Meskipun kondisi keras di gurun ini, sejumlah besar penduduk Sahara hidup di pemukiman permanen yang terletak di dekat sumber air yang langka namun sangat berharga. Mereka membangun kehidupan mereka di sekitar oase dan mata air yang dapat memberikan pasokan air yang vital untuk pertanian dan kehidupan sehari-hari.

Selain itu, sebagian besar dari mereka mengadopsi gaya hidup nomaden, menjalani kehidupan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dengan kawanan domba, kambing, atau unta. Gaya hidup nomaden ini memberikan fleksibilitas bagi mereka untuk mencari sumber daya yang langka di tengah gurun yang keras. Mereka memanfaatkan kebijakan transhumance, yaitu perpindahan musiman hewan ternak mereka, untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang terbatas sambil tetap menjaga keberlanjutan sumber daya alam di Gurun Sahara. Gaya hidup ini mencerminkan adaptasi yang kuat terhadap kondisi ekstrem gurun dan tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Di Mana Gurun Sahara Berada?

Gurun Sahara adalah gurun yang membentang sejauh 9,4 km2 di 10 negara, yakni Algeria, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Nigeria, Sudan dan Tunisia. Disebut dalam Live Science, air adalah benda langka di Gurun Sahara.

Berkebalikan dengan fakta di atas, sebetulnya Sahara dilewati oleh dua sungai permanen, Sungai Nil dan Niger, serta 20 danau musiman. Hal ini tentu membantu makhluk hidup yang tinggal di situ. Sebab, suhu Gurun Sahara bisa menjadi sangat ekstrim.

Suhu Gurun Sahara pada musim panas bisa mencapai 49oC dan turun hingga -18oC pada musim dingin. American Meteorological Society juga melaporkan, salju kerap turun pada wilayah yang lebih tinggi. Se ekstrim itulah suhu Gurun Sahara.

Akan tetapi, sejauh ribuan tahun yang lalu, Gurun Sahara pernah diliputi vegetasi hijau hingga disebut Sahara Hijau.

Dulunya Dataran Hijau

Foto: Gurun Sahara (openaccessgovernment.org)

Dulu subur dan hijau, rumah bagi berbagai tanaman dan hewan.

Perubahan itu terjadi kira-kira 5000 tahun yang lalu, karena perubahan kemiringan bumi secara bertahap.

Para ahli memperkirakan, di masa depan, beberapa titik di Sahara akan kembali hijau.

Foto: Gurun Terpanas (kimkim.com)

Sahara adalah gurun terpanas di dunia dengan salah satu iklim paling keras.

Suhu rata-rata tahunan adalah 30°C, sedangkan suhu terpanas yang pernah tercatat adalah 58 derajat Celsius.

Daerah tersebut menerima sedikit curah hujan.

Faktanya, setengah dari Gurun Sahara menerima kurang dari 1 inci hujan setiap tahun.

Meskipun banyak yang menganggap Sahara sebagai iklim yang selalu panas, namun suhu bisa menurun drastis saat malah hari.

Bahkan, bisa mencapai titik terendah hingga 6°C. Ini terjadi karena kurangnya kelembapan di daerah tersebut.

Sahara lebih dari sekadar pasir, faktanya sebagian besar Sahara terdiri dari dataran tinggi berbatu...

Sahara adalah gurun panas yang terbesar di dunia dan mencakup hampir sebagian besar wilayah dari Afrika Utara. Walaupun sudah terkenal, nyatanya tidak banyak orang yang mengetahui terkait dengan fakta di balik Gurun Sahara ini.

Fakta-fakta tersebut tentunya dapat membuat Anda tercengang dan menambah pengetahuan terkait dengan Sahara. Apakah Anda ingin mengetahuinya lebih jauh lagi? Tentunya Anda harus membaca ulasan ini hingga selesai.