Tembok Besar China Di Provinsi Mana
Great Wall of China as a World Tourism Destination
The Great Wall of China is one of the main tourist attractions in China, it seems incomplete if visiting China without a visit to this place, China's wall is the longest building ever made by humans and purportedly the only man-made object that can be seen from the moon although denied by NASA, this remarkable wall of giants has been built hundreds of years ago.
Most tourists come to the Great Wall of China departing from downtown Beijing by driving about 2.5 hours, during a journey through the highway with views of hilly areas are quite arid. Arriving in the parking area tourists will be offered a kind of certificate as proof that the tourists have ever visited the Wall of China, this certificate will be taken when you go home by paying about $5, the shape is quite unique, made of bamboo plate tied with yarn, similar to the letters made in the dynasty of China in the past, complete with Chinese writing and your name is engraved on it. From this parking area visitors have seen the beauty of china wall.
Thank you for seeing and reading the simple post..!
Salah satu keajaiban dunia yang sangat termasyur terletak di negara cina yang kita kenal dengan sebutan Tembok Besar Cina. Tembok yang dibangun seperti benteng ini merupakan bangunan terbesar yang pernah dibuat dalam sejarah manusia. Ukuran tembok ini memiliki panjang mencapai 6.350 km yang melintang dari Shanhaigun Pass dekat teluk Bo Hai di bagian timur laut hingga Jisayuguan Pass di bagian tengah utara wilayah Cina. Tingginya mencapai 8 meter, lalu lebar bagian atas 5 meter dan lebar bagian bawahnya 8 meter. Setiap 180-270 meter terdapat menara pengintai yang tingginya sekitar 12 meter.
History of the Great Wall of China
The Great Wall of China was built aimed at defending the territory of the Chung Kuo nation (the name of the ancient Chinese) from the Nomad tribal invasion of the north. At the time of the Qin Dynasty, the ruling Emperor Shih Huang Ti, a great emperor who managed to unite the whole of China, intends to continue the construction of the abandoned large wall for some time due to the conditions of war between kingdoms. In the year 221 BC, Shih Huang Ti gave orders to connect the unfinished walls and continue the construction route as far as 5,000 km.
After the reign of Shih Huang Ti and replaced by the Han Dynasty in the year 206-220 M. Development in the Han Dynasty era resulted in the extension of large wall buildings as far as 10,000 km. Not only stopped there, the Great Wall rebuilt during the Ming Dynasty in 1368-1644. At this time the great wall was reinforced by adding granite and long coal and coated with lime. Over the centuries the Great Wall became a valuable fortress besides its function as a barrier from the outside world and protecting well-known agricultural produce.
Sejarah Singkat Pembangunan Tembok Besar Cina
Tembok Besar Cina dibangun bertujuan untuk mempertahankan wilayah bangsa Chung Kuo (sebutan bangsa Cina kuno) dari serbuan suku Nomad dari utara. Pada masa Dinasti Qin, dimana saat itu yang berkuasa adalah Kaisar Shih Huang Ti, seorang kaisar besar yang berhasil menyatukan seluruh Cina, berniat untuk meneruskan usaha pembangunan tembok besar yang terbengkalai selama beberapa waktu karena kondisi perang antar kerajaan. Pada tahun 221 SM, Shih Huang Ti memeberi perintah untuk menyambung bangunan tembok yang belum jadi dan melanjutkan rute pembangunannya sejauh 5.000 km.
Sepeninggal era Shih Huang Ti dan digantikan oleh Dinasti Han pada tahun 206-220 M. Pembangunan pada era Dinasti Han menghasilkan perpanjangan bangunan tembok besar sejauh 10.000 km. Tidak hanya berhenti disitu, Tembok Besar mengalami pembangunan kembali pada era Dinasti Ming tahun 1368-1644. Kala ini tembok besar diperkokoh dengan menambahkan batu granit dan batu bara panjang serta dilapisi dengan kapur. Selama berabad-abad lamanya Tembok Besar menjadi benteng pertahanan yang sangat berharga disamping fungsinya sebagai pembatas dari dunia luar serta melindungi hasil pertanian yang terkenal subur.
Jadwal China vs Timnas Indonesia WCQ 2026 Live di Mana & Tanggal Berapa?
China dalam posisi kritis jelang menjamu Timnas Indonesia di Qingdao. Pasalnya, The Dragon Team baru saja menderita kekalahan dari Australia dengan skor 3-1 pada Kamis (10/10). Di laga yang dimainkan di Adelaide tersebut, China sebenarnya unggul lebih dahulu melalui Xie Wenneng (20').
Namun, Australia yang tidak mau mengulang momen diruntuhkan Bahrain di kandang sendiri, bangkit. The Socceroos menyamakan kedudukan di ujung babak pertama melalui Lewis Miller. Paruh kedua, Australia semakin nyaman dan mencetak 2 gol tambahan, via Craig Goodwin dan Nishan Velupillay.
Bagi China, ini adalah kekalahan ketiga mereka dalam 3 laga awal ronde 3 WCQ 2026 Zona Asia. The Dragon Team masih belum membuahkan angka, karena selalu ambruk lawan Jepang, Arab Saudi, dan kini Australia. Selisih gol China cukup buruk dengan -10 gol.
Rentetan hasil buruk Dragon Team di Grup C ronde 3 WCQ ini menambah derita mereka sepanjang 2024. Dari 11 laga yang dilalui, China hanya bisa menang sekali saat lawan Singapura 4-1 pada Maret 2024. Selebihnya, mereka seri 4 kali dan kalah 6 kali.
Untuk laga WCQ pada Oktober 2024, China juga tidak bisa memasang skuad ideal. Mereka kehilangan dua pemain depan, A Lan (35 tahun) dan Wu Lei (32 tahun) yang mengalami cedera.
Skuad China juga sedang mengalami perombakan. Hanya 6 penggawa yang sudah merasakan 30 caps internasional atau lebih, termasuk kapten sekaligus kiper Wang Dalei. Selebihnya, ada 4 pemain baru yang belum menjalani debut dengan seragam Dragon Team.
Dalam laga di Adelaide, China memang kalah segalanya dari Australia. The Dragons Team kalah penguasaan bola dengan cuma 30 persen saja. Selama 90 menit, China cuma bisa melepaskan 1 tembakan tepat sasaran dari 6 percobaan.
Dengan level permainan seperti ini, bukan tidak mungkin laga di Qingdao bukannya jadi neraka untuk Timnas Indonesia, tetapi China.
Uniknya, mengutip 163.com, laga China vs Timnas Indonesia di Qingdao justru berpotensi merugikan tuan rumah. Ini terjadi karena The Dragons Team memilih penerbangan komersial alih-alih pesawat carter. Ini menyebabkan waktu tempuh dari Adelaide ke Qingdao mencapai 18 jam.
China diperkirakan baru sampai di Qingdao pada Jumat, 11 Oktober 2024 malam hari. Sebaliknya, Timnas Indonesia tidak demikian. Garuda bakal bertolak dari Manama, ibukota Bahrain, ke Shanghai cuma membutuhkan waktu 9 jam. Ini memungkinkan Garuda tiba di Qingdao lebih dulu daripada China.
Rahasia Dibalik Kokohnya Tembok Besar Cina
Suatu penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa salah satu inovasi teknis paling brilian yang ditemukan pada zaman itu adalah penggunaan beras ketan sebagai bahan campuran semen yang digunakan untuk membangun Tembok Besar. Beras ketan yang dijadikan sebagai bahan wajib campuran semen itu memiliki susunan zat yang memungkinkan bahan semen kapur yang digunakan menjadi berkali-kali lipat lebih rekat. Campuran beras ketan dan semen kapur tersebut tersusun dari bahan rekat organik dan anorganik, hal ini sanggup mengikat batu bata sangat erat bahkan rumput liar sekalipun tidak bisa tumbuh diatasnya. Komposisi organik yang dikandung yakni amilopektin yang berasal dari ketan dan komposisi anorganik yakni kalsium karbonat dari kapur menciptakan mikrostruktur padat yang membuat Tembok Besar menjadi lebih stabil serta memiliki kekuatan mekanis yang lebih besar.
Live Streaming China vs Timnas Indonesia WCQ 2026 AFC & Jam Tayang TV
Apabila tidak ada perubahan jadwal, laga China vs Timnas Indonesia dalam matchday 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona AFC dapat ditonton melalui live streaming Vision+ dan RCTI+. Laga ini juga tayang melalui siaran langsung GTV dan RCTI. Pertandingan ini akan kick-off pada Selasa, 15 Oktober 2024 pukul 19.00 WIB.
Untuk dapat menyaksikan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona AFC di Vision+, penggemar sepak bola dapat mengaktifkan paket berlangganan Premium Sports. Terdapat 3 pilihan, yakni Paket 30 Hari Rp40.000, Paket 90 Hari Rp95.000, dan Paket 1 Tahun Rp200.000.
Link Live Streaming China vs Timnas Indonesia WCQ 2026 di Vision+
*Jadwal dan stasiun televisi yang menayangkan Kualifikasi Piala Dunia 2026 dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai dengan kebijakan pemegang hak siar.
Perjalanan Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan berlanjut malam ini. Skuad Garuda akan bertandang ke markas China dan laganya dapat disaksikan melalui TV nasional maupun situs streaming.
Apakah detikers sudah tahu laga China Vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia malam ini tayang di TV mana? Mari simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Jadwal dan Stasiun TV China Vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Indonesia akan menghadapi China pada Selasa (15/10/2024). Ini merupakan pertandingan keempat yang dijalani Skuad Garuda di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tiga pertandingan sebelumnya, Indonesia berhasil menahan imbang tiga tim kuat. Mulai dari bermain imbang 1-1 di markas Arab Saudi, lalu 0-0 saat menjamu Australia, dan imbang 2-2 di kandang Bahrain.
Sementara calon lawan Skuad Garuda, China menelan kekalahan di tiga laga sebelumnya dan dengan skor telak. Dimulai dari takluk 7-0 di markas Jepang, kalah 1-2 saat menjamu Arab Saudi, dan kalah 3-1 di kandang Australia.
Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan laga kali ini melalui situs streaming maupun televisi. Sudah tahu pertandingan Indonesia kontra China tayang di TV mana?
Dari informasi yang dihimpun detikSulsel, laga China Vs Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 bakal tayang di RCTI. Hal ini dapat dilihat pada salah satu unggahan akun Instagram @rctisports.
"Permainan yang solid saat melawan Bahrain menjadi modal berharga Timnas Indonesia saat berhadapan dengan Tiongkok di Stadion Youth Football Qingdao," tulisnya, Selasa (15/10).
"Saksikan Tiongkok vs Indonesia Selasa 15 Oktober pukul 17.00 WIB LIVE hanya di RCTI," tambahnya.
Disamping itu, detikers juga dapat mendukung Mees Hilgers dkk dengan menyaksikan laga di Vision+. Siaran langsung sudah bisa ditonton mulai pukul 19.00 WIB atau 20.00 Wita.
The Secret Of The Solid Great Wall Of China
One study concluded that one of the most brilliant technical innovations found at that time was the use of sticky rice as a mixture of cement used to build the Great Wall. The glutinous rice used as a mandatory material of cement mixture has an arrangement of substances that allow the lime cement materials used to be many times more adhesive. The mixture of glutinous rice and lime cement is composed of organic and inorganic adhesive material, it is able to bind bricks very closely even weeds can not grow on it. The organic composition contained is amylopectin derived from glutinous and inorganic composition ie calcium carbonate from lime creating a solid microstructure that makes the Great Wall become more stable and has greater mechanical strength.
Indonesia Ogah Remehkan China
Pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menyatakan kesiapan timnya untuk menghadapi China. Menurut pelatih berusia 53 tahun tersebut, timnya sama sekali tidak akan meremehkan kekuatan tuan rumah.
Shin Tae-yong menilai, China merupakan tim yang memiliki kualitas bertahan cukup baik. Walaupun sempat meraih tiga kekalahan secara beruntun, Jay Idzes dkk siap mengantisipasi kebangkitan tuan rumah di pertandingan nanti.
"Meskipun timnas Tiongkok telah mengalami tiga kekalahan berturut-turut, saya tetap menghargai usaha dan penampilan mereka. Saat menghadapi banyak tim kuat di Asia, China sering menerapkan strategi bertahan rendah dan berhasil tampil cukup solid," kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers menjelang pertandingan di laman PSSI dikutip, Selasa (15/10).
Lebih lanjut, Shin Tae-yong berharap anak asuhannya bisa memberikan performa terbaik. Sama halnya seperti yang ditunjukkan saat nyaris mengalahkan Bahrain di pertandingan sebelumnya.
"Kedua tim memiliki peluang yang seimbang, 50-50. Hasil pertandingan akan sangat tergantung pada siapa yang mampu memaksimalkan peluang dan mencetak gol lebih banyak," terangnya.
"Kami tiba di Qingdao dari Bahrain dengan semangat dan keberanian tinggi. Kami berharap dapat memberikan yang terbaik dan meraih hasil positif," tutup pelatih asal Korea Selatan itu.
Jakarta, CNBC Indonesia - Tembok Besar China atau "The Great Wall of China" adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia yang diklaim melintasi 16 provinsi, kota dan daerah otonom.
Melansir dari China Discovery, hasil catatan dan penyelidikan lapangan mengungkapkan bahwa Tembok Besar China tersebar di 16 provinsi, kota, dan daerah otonom, seperti Shandong, Henan, Hebei, Mongolia Dalam, Shanxi, Shaanxi, Gansu, Liaoning, Ningxia, Beijing, Tianjin, Xinjiang, Heilongjiang, Qinghai, Jilin dan Hubei.Di Negeri Tirai Bambu, Tembok Besar China terkenal dengan nama "Wanli Changcheng" yang memiliki arti "10.000-Leagues Long Wall". Adapun, "Cheng" memiliki arti tembok kota.Menurut laman resmi UNESCO, Tembok Besar China memiliki total panjang lebih dari 20 ribu kilometer. Tembok dimulai dari sisi timur di Shanhaiguan, provinsi Hebei dan berakhir di sisi barat, yakni Jiayuguan, provinsi Gansu.Sebenarnya, apa tujuan dibangunnya Tembok Besar China?Melansir dari History, pada awalnya Tembok Besar China dibangun dengan tujuan untuk melindungi wilayah China di perbatasan utara dari serangan. Sebab, area tempat dibangun Tembok Besar China merupakan lokasi perang dan pertempuran antara bangsa China dengan bangsa lain selama ratusan tahun.Menurut catatan sejarawan, pembangunan Tembok Besar China telah berlangsung sejak 770-476 SM pada periode musim semi dan gugur dan pada periode Warring States sekitar 475-221 SM. Pada saat itu, pembangunan bertujuan sebagai tembok benteng.Pembangunan Tembok Besar China secara resmi diperintahkan oleh kaisar pertama kesatuan Chna sekitar 220 SM, Kaisar Qin Shi Huang. Lalu, bagian paling rumit dan terkenal dari Tembok Besar China dibangun pada masa Dinasti Ming, yakni sekitar 1368-1644.Pada awalnya, sebagian besar dinding Tembok Besar China terbuat dari tanah dan kayu. Di beberapa titik, Tembok Besar China terbuat dari batu bata, granit yang digali, hingga balok marmer. Tembok tersebut terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknik bangunan.Pada masa Dinasti Ming, Tembok Besar China dilengkapi dengan menara pengawas dan bangunan tengah yang kini menjadi destinasi favorit para wisatawan.Menurut UNESCO, Tembok Besar China mencerminkan "benturan" dan pertukaran antara peradaban pertanian dan peradaban nomaden pada era China kuno. Selain itu, tembok raksasa ini juga memiliki makna sebagai simbol nasional untuk menjaga keamanan negara dan rakyat China.Tak hanya itu, UNESCO juga menyebut bahwa tembok ini memberikan bukti fisik dari pemikiran strategis politik China yang berpandangan jauh ke depan, kekuatan militer, serta pertahanan nasional yang perkasa dari kekaisaran pusat di China kuno.Tembok Besar China juga disebut merupakan contoh luar biasa dari segi arsitektur, teknologi, dan seni militer China kuno. Maka dari itu, tak heran jika warisan budaya dunia yang diakui leh UNESCO sejak 1987 ini menjadi salah satu destinasi utama para turis yang berlibur ke China.
Saksikan video di bawah ini: